AGAMA DAN EKONOMI/ SOSIOLOGI AGAMA/III
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Agama danekonomisekilasdua kata yang tidakadaketerkaitandiantarakeduanya,
tetapijikamerenungilebihmendalamhaltentunyamemilikirelevansi yang sanganerat.Agama
merupakansuatuajaran yang berasaldarizat yang
diyakinimemilikikekuataanmengaturalamrayabesertaisinya, termasukmanusia.Ajaran
yang dijadikansebagaiaturandalamkehidupanmanusiadalamrangkainteraksikepadatuhan
yang MahaEsa, daninteraksisesamamanusiandaninteraksidenganalam.
Ekonomisuatuaktifitaskehidupanmanusiadalamrangkamemenuhikebutuhanhidupnya.Secaralebihspesifikekonomimerupakan studi tentang prilaku orang dan masyarakat dalam
memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa
penggunaan alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi,
kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada individu dan
kelompok yang ada dalam masyarakat.Dengan kata lainPada hakikat ilmu ekonomi berkaitan dengan perilaku
manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai kemakmuran dengan proses
operasional.
B.
RUMUSAN MASALAH
2.
Bagaimana Ruang Lingkup Ekonomi?
3.
Bagaimana Hubungan Ekonomi dan Agama?
C.
TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mengetahui Pengertian Ekonomi
2.
UntukmengetahuiRuangLingkupEkonomi
3.
UntukmengetahuiHubunganEkonomidan Agama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi
Menurut para ahli, perkataan “ekonomi” berasal
dari bahasa Yunani, yaitu “oicos” dan “nomos” yang berarti rumah
dan aturan. Jadi, ekonomi adalah aturan-aturan untuk
menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik dalam rumah tangga
rakyat (volkshuishouding) maupun dalam rumah tangga Negara (staatshuishouding).[1]
Dalam bahasa Arab istilah ekonomi diungkapkan dengan
kata al-Iqtis}ad, yang secara bahasa berarti kesederhanaan dan
kehematan. berdasarkan makna ini, kata al-Iqtis}ad berkembang dan
meluas sehingga mengandung makna ‘ilm al-Iqtis}ad, yakni ilmu
yang berkaitan dengan kesederhanaan atau membahas ekonomi. Ali Anwar Yusuf
memberikan definisi ekonomi. Menurutnya, ekonomi adalah kajian tentang perilaku
manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif yang
langka untuk memproduksi barang dan jasa serta mendistribusikannya.[2]
Pengertian Ekonomi Secara Terminologi Adapun dari sisi pengertian secara
istilah (terminologi), ilmu ekonomi akan dijelaskan sebagai berikut: pertama,
menurut Albert L. Meyers, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan
dan pemuasan kebutuhan manusia. Menurut J.L. Meij mengemukakan bahwa ilmu
ekonomi ialah ilmu tentang usaha manusia mencapai kemakmuran, karena manusia
itu termasuk makhluk ekonomi (homo economicus). Samuelson dan Nordhaus
berpendapat bahwa ilmu ekonomi merupakan studi tentang prilaku orang dan masyarakat
dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa
penggunaan alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi,
kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada individu dan
kelompok yang ada dalam masyarakat.[3]
B.
RuangLingkup
ilmuEkonomimemilikiruanglingkupMikrodanMakro,
sehinggamudahdipelajari. Keduanyamemberikanbatasandanasumsi yang jelas.
1.
EkonomiMikro
EkonomiMikromerupakancabangilmuekonomi
yang khususmempelajaribagian-bagiankecil( Aspek individual )
darikeseluruhankgiatanperekonomian. Analisisdalamekonomimikroantara lain
meliputiprilkupembeli( konsumen ) danprodusensecara individual dalampasar.
Sikapdanprilakukonsumentercermindalammenggunakanpendapatan yang diperolehnya,
sedangkansikapdanprilakuprodusentercermindalammenawarkanbarangnya.Jadiintidalamekonomimikroadalahmasalahpenentuanharga, sehinggaekonomimikroseringdinamaknadenganteoriharga
(price thoriy).
2. EkonomiMakro
Ekonomimakromerupakancabangilmuekonomi yang
khosusmempelajarimekanismebekerjanyaperekonomiansebagaisuatukeseluruhan(
Agrigate ) berkaitandengan factor produksi yang tersediasecaraefisien agar
kemakmuramasyarakatdapatdimaksimumkan.
Adapauntujuandansasarananalisisekonomimakroantara lain:
a) Sisipermintaanagrigatedalammenentukantingkatkegiatanekonomi, dan
b) Pentingnyakebijakandancampurtanganpemerintahuntukmewujudkanprestasikegiatanekonomi
yang di inginkan.
C.
Hubungan Agama Dan Ekonomi
Hubungan agama dengan pembangunan
ekonomi bukanlah hubungan kuasalitas, namun hubungan timbal balik.Agama
merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi, perubahan
struktur ekonomi dan kemajuan masyarakat. Di pihak lain, agama juga tidak
statis melainkan berubah mengikuti pertukaran waktu dan perubahan zaman, serta
oleh perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Kondisi sosial dan ekonomi ikut
mempengaruhi keberadaan agama
Islam adalah agama wahyu yang
merupakan sumber dan pedoman tingkah laku bagi manusia yang dirisalahkan sejak
manusia pertama, yaitu Nabi Adam a.s dan disempurnakan melalui nabi-nabi Allah
sampai kepada nabi terakhir Muhammad saw. Tingkah laku ekonomi merupakan bagian
dari tingkah laku manusia.Oleh karena itu, ilmu dan aktivitas ekonomi haruslah
berada dalam Islam.Keunikan pendekatan Islam terletak pada sistem nilai yang
mewarnai tingkah laku ekonomi. Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu agama
Islam. Karena itu, ekonomi tidak mungkin dapat dipisahkan dari suprasistemnya
yang digali dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad saw. Dengan demikian didalam masyarakat tradisional, agama berfungsi untuk
mendorong manusia untuk terlibat dalam peran-peran dan tingkah laku ekonomi,
karena agama dapat mengurangi rasa cemas dan takut.Studi yang dilakukan oleh
Malinowski di kalangan masyarakat Trobriand, ditemukan bahwa masyarakat tersebut
selalumengadakan upacara ritual sebelum melakukan kegiatan mencari ikan di
laut. Agama juga berfungsi menciptakan norma-norma sosial yang mempengaruhi
ekonomi.Studi yang dilakukan max Weber tentang “Etika Protestan” menemukan
bahwa agama Protestan ternyata memberikan sumbangan tidak kecil terhadap upaya
menciptakan jiwa kewirausahaan (spirit of enterprenuership).Ajaran agama
tersebut menganjurkan kepada pemeluknya agar selalu bekerja keras, tahan
cobaan, dan hidup hemat. Menurt Weber, menjadikan mereka tidak konsumtif, namun
selalu berusaha menginvestasikan sumber dana yang dimilikinya untuk berusaha
tiada henti dan putus asa.
Sedangkan di dalam masyarakat
modern, peran agama terhadap kegiatan ekonomi relative berkurang.Ekonomi
umumnya menekankan pentingnya rasionalitas dan sekularisme, seringkali
menyebabkan harus berbenturan kepentingan dengan agama yang menekankan
kepercayaan kepada hal-hal yang supranatural.Dengan demikian, keberadaan (existence)
agama relative terpisah dari ekonomi. Perbedaan yang tajam, tampak pada jika
agama dihubungkan dengan lembaga-lembaga yang melaksanakan aktivitas
ekonomi.Dalam tindakan ekonomi (produksi dan pertukaran komoditi), nilai-nilai
yang kurang tinggi dipraktikkan dan hubungan personal yang kurang dikembangkan.Apalagi
nilai-nilai yang dilibatkan bersifat boros (consumatory atau instrumental),
mereka hanya berhubungan dengan benda-benda yang dikonsumsi atau dipergunakan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ekonomi adalah kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya
dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif yang langka untuk memproduksi barang
dan jasa serta mendistribusikannya.ilmu
Ekonomi memiliki ruang lingkup Mikro dan Makro, sehingga mudah dipelajari.
Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.Hubungan agama dengan pembangunan ekonomi bukanlah hubungan kuasalitas,
namun hubungan timbal balik.Agama merupakan salah satu faktor yang mendorong
pertumbuhan ekonomi, perubahan struktur ekonomi dan kemajuan masyarakat. Di
pihak lain, agama juga tidak statis melainkan berubah mengikuti pertukaran
waktu dan perubahan zaman, serta oleh perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Kondisi sosial dan ekonomi ikut mempengaruhi keberadaan agama.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Akmal dan Zainal ,korelasi antara isam dan ekonomi,,jurnal pdf.
Farobye,Farmansyah Al,analisis interaktif agama dan ekonomi,,makalah pdf.
[2]Akmal dan Zainal Abidin,Korelasi Antara Isam Dan Ekonomi,hal
9,jurnal pdf.
[3]Farmansyah Al Farobye,analisis interaktif agama dan ekonomi,,makalah pdf.
Komentar
Posting Komentar