RIYADHUS SHALIHIN / Syarah Hadis/ III
RIYADHUS SHALIHIN
DAFTAR ISI
Daftar
Isi...............................................................................................1
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang…........................................................................2
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Biografi Imam
Al-Utsaimin……..………….............................3
B. Latar
belakang penulisan kitab riyadhus shalohin…………….6
C. Metode syaikh utsaimin
dalam mengajar…..………………...7
Bab III penutup
A. Kesimpulan.................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hadis merupakan sumber ajaran
kedua dalam istilah setelah al-Qur’an, telah dikaji semenjak masa awal islam
hingga sekarang. Kebutuhan untuk dapat mendapatkan pengetahuan mengenai ajaran
islam inilah yang melatar belakangi pengumpulan hadis dan kemudian membukukannya
pada masa awal islam hingga sampai kepada imam-imam pengarang kitab hadis.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
biografi imam al-utsaimin?
2. Bagaimanakah
latar belakang penulisan kitab riyadhus sholihin?
3. Bagaimana
metode imam al-utsaimin dalam mengajar?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan dalam makalah ini adalah:
1.
Mengetahui biografi imam al-utsaimin.
2.
Mengetahui latar belakang penulisan kitab riyadhus sholihin.
3. Mengetahui metode imam al-utsaimin salam mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Imam Al-utsaimin
Nama lengkap imam al-utsaimin adalah abu Abdullah Muhammad bin shalih
bin Muhammad bin sulaiman bin abdur Rahman al-‘utsaimin at-tamimi. Beliau lahir
di unaizah, arab Saudi, 29 maret 1925 dan meninggal di Jeddah, arab Saudi, 5
januari 2001 pada umur 75 tahun, di sholatkan di masjidil haram, Dan dimakamkan
dipemakaman Al-Adl mekkah, arab Saudi.
Beliau adalah seorang ulama era kontemporer yang ahli dalam sains fiqih.
Lebih dikenal dengan nama syaikh ibn ‘utsaimin atau syaikh ‘utsaimin. Beliau
pernah menjabat sebagai ketua di Hai’ah kibarul ulama (kerajaan di arab Saudi).
Syaikh utsaimin kecil mulai belajar membaca al-qur’an kepada kakeknya
yaitu syaikh Abdurrahman bin sulaiman ali ad-damigh, hingga dia hafal. Sesudah
itu dia mulai mencari ilmu dan belajar khat, ilmu hitung, dan beberapa bidang
ilmu sastra kepada kakeknya tersebut. Kemudian syaikh utsaimin melanjutkan
belajarnya di sekolah kecil syaikh Abdurrahman as-sa’di, syaikh Abdurrahman
as-sa’di menugaskan kepada dua orang muridnya untuk mengajar para murid-murid
yang masih kecil. Dua murid tersebut adalah syaikh ali ash-shalihin dan syaikh
utsaimin. Beliau mempelajari kitab “mukhtasar al-aqidah al-wasithiyah”dan
“ minhaju salikhin fil fiqh” karya syaikh Abdurrahman sa-sa’di.
Disamping itu, syaikh utsaimin juga belajar ilmu faraidh dan fiqh kepada syaikh
Abdurrahman bin ali bin ‘audan. Sedangkan kepada guru utama dia yaitu syaikh
Abdurrahman bin nashir as-sa’di, dia mengkaji masalah tauhid, tafsir, hadist,
fiqh, ushul fiqh, faraidh, musthalahul hadist, nahwu, dan sharaf.[1]
Syaikh utsaimin termasuk murid yang
memiliki kedudukan penting disisi syaikh Abdurrahman bin nashir as-sa’di.
Ketika ayah syaikh utsaimin pindah ke Riyadh diapun ingin ikut bersama ayahnya.
Pleh karna itu syaikh Abdurrahman as-sa’di mengirim surat kepada dia: “hal
ini tidak mungkin, kami menginginkan syaikh utsaimin tetap tinggal disini agar
ia bias mengambil faidah imu”. Syaikh utsaimin berkata tentang gurunya ini:
“sesungguhnya aku merasa terkesan dengan syaikh Abdurrahman nashir as-sa’di
dalam banyak cara dia mengajar, menjelaskan ilmu, dan pendekatan kepada para
pelajar dengan contoh-contoh serta makna-makna yang baik. Demikan pula aku
terkesan dengan akhlak dia yang agung dan utama sesuai dengan kadar ilmu dan
ibadahnya. Dia senang bercanda dengan anak-anak kecil dan bersikap ramah kepada
orang-orang besar. Dia adalah orang yang paling baik akhlaknya yang pernakaku
lihat selama ini”.
Ketika beranjak remaja, syaikh utsaimin belajar kepada syaikh abdul aziz
bin Abdullah bin baz, disini syaikh utsaimin mempelajari kitab shahih bukhari,
sebagian risalah-risalah (karya tulis) ibnu taimiyyah serta beberapa
kitab-kitab fiqih. Beliau berkata: “aku terkesan terhadap syaikh abdul aziz
bin Abdullah bin baz karena perhatian beliau terhadap hadist, dan saya juga
terkesan dengan akhlak beliau serta sikap terbuka beliau dengan manusia”.
Sesudah dua tahun belajar, syaikh utsaimin lulus da diangkat menjadi
guru di ma’had unaizah al-‘ilmi sambal meneruskan study beliau secara intishab
pada fakultas syari’ah serta menerus menuntut ilmu dengan bimbingan syaikh
Abdurrahman bin nashir as-sa’di. Ketika syaikh Abdurrahman bin nashir as-sa’di
wafat, beliau menggantikan sebagai imam masjid jami’ di unaizah dan mengajar
diperpustakaan nasional unaizah disamping tetap mengajar di ma’had al-‘ilmi.
Kemudian beliau pindah mengajar difakultas syari’ah dan ushuluddin dicabang
universitas imam Muhammad bin su’ud al-islamiyah di qasim. Dia juga termasuk
anggota hai’ah kibarul ulama. Syaikh utsaimin mempunyai banyak kegiatan dakwah
serta menjadi mentor pada setiap da’I diberbagai tempat. Oleh para ulam, jasa
beliau dinilai sangat besar dalam masalah ini.[2]
Diantara karya-karya imam al-utsaimin adalah:
1. Talkhis al-hamawiyah.
2. Tafsir ayat al-ahkam.
3. Musthalah hadist.
4. Al ushul min ilmil ushul.
5. Risalah fil wudhu wal ghusl wash shalah.
6. Risalah fil kufri tarikis shalah.
7. Majalisu ar Ramadhan.
8. Al-udhiyah wa az zakah.
9. Al-manhaj li muridil hajj wal umrah.
10. Tashil al-faraidh.
11. Syarh lum’atul I’tiqad.
12. Syarh al-aqidah al wasithiyah.
13. Aqidah ahlus Sunnah wal jama’ah.
14. Al qowaidul mustla fi siftillah wa asma’ihil husna.
15. Risalah fi annath thalaq ats-tsalats wahidah walau bikalimatin.
16. Takhrij ahadits ar raudh al-murbi’.
17. Risalah al-hijab.
18. Risalah fi ash shalah wa ath thaharah li ahlil a’dzar.
19. Risalah fi mawaqit ash shalah.
20. Risalah fi sujud as sahwi.
21. Ushul wa qawa’id nudhima’alal bahr ar-rajaz.
22. Ad diya’ allami’ minal hithab al-jawami’.
23. Al-majmu al-kabir min al-fatawa.
24. Syarh riyadhis shalihin.
25. Dan lain-lain.
Guru-guru syaikh al-utsaimin adalah:
Diantara guru-guru syaikh al-utsaimin
adalah:
1. Muhammad al-amin bin al-mukhtar al-jakni asy-syinqithi.
2. Syaikh ali bin Muhammad ash-shalihi.
3. Syaikh Muhammad bin abdul aziz al-muthawwi’.
Murid-murid syaikh al-utsaimin diantaranya adalah:
Syaikh al-utsaimin begitu perhatian kepada murid-muridnya.
Murid-muridnya berdatangan dari berbagai penjuru dunia, karena mereka percaya
terhadap keilmuan, kepandaian dalam mengajar, serta kasih saying beliau kepada
murid-muridnya, seolah-olah mereka seperti anak-anak beliau sendiri.
Sebagai salah satu bentuk perhatiannya, beliau membangun asrama untuk
mereka, yang meliputi tempat tinggal, perpustakaan yang dilengkapi dengan
kitab-kitab dan manuskrip (perpustakaan nasional). Beliau memantau hasil
belajar mereka, bahkan kadang-kadang beliau menandatangi laporan bulanan
menggantikan posisi wali murid.
Beliau banyak memberikan nasihat kepada muridnya untuk senantiasa
mentaati perintah selama untuk ketaatan kepada allah, juga mencintai dan mendo’akan
kebaikan untuknya. Beliau menegakkan syariat allah. Menggalakkan syiar-syiar
islam, serta beramar ma’ruf nahi mungkar.
B. Latar Belakang Penulisan Kitab Riyadhus Shalihin
Latar belakang penulis dalam menyusun kitab ini adalah untuk menghimpun
ringkasan hadis-hadis shahih yang mencakup sebagai aspek yang dapat dijadikan
sebagai jalan menuju kehidupan akhirat, yang mampu menghasilkan adab lahir
batin, yang meringkas anjuran dan peringatan serta sebagai macam adab para
penempuh jalan rohani misalnya hadis-hadis tentang zuhud, pelatihan jiwa,
pembersihan akhlak, penyucian dan pengobatan hati, menjaga anggota tubuh dan
menyembuhkan kebengkokan dan aspek lain yang menjadi tujuan bagi orang-orang
yang bijaksana.
Dalam penyusunan kitab ini, pengarang berkomitmen untuk tidak
menyebutkan kecuali hadis yang sudah jelas keshahihannya dan bersandar pada
kitab-kitab shahih dan masyhur. Selain itu, awal setiap babnya mengutip ayat
al-Qur’an dan menerangkan beberapa kosakata yang kurang jelas. Bila penulis mengatakan
muttafaq ‘alaih disetiap akhir hadis, maka yang dimaksud adalah hadis
itu diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim.
C. Metode Syaikh Al-Utsaimin Dalam Mengajar
syaikh al-utsaimin selalu mengacu dan
mengikuti dalil. Hal ini dapat terlihat dengan jelas dalam bukunya, “syarhu
al-mumti’ ‘alaa zaadi al-mustaqni”, meskipun tarjih-tarjih beliau banyak yang
selaras dengan pendapat syaikhul islam ibnu taimiyah dan muridnya rahimahullah.
Tapi, terkadang juga berbeda pendapat dengan mereka berdua, sesuai dengan
tuntutan dalil. Ungkapan beliau juga cukup berharga dan patut diperhatikan
adalah: “carilah dalil sebelum kamu meyakini sesuatu, jangan pernah meyakini
sesuatu sebelum mengetahui dalilnya, karena kamu akan tersesat”
syaikh utsaimin sangat focus dalam
menghafal matan-matan, oleh karenanya beliau mengintruksikan murid-muridnya
untuk menghafal dan mengulangnya pada setiap pelajaran. Beliau mencurahkan
segenap kemampuannya untuk mensyarah dan mentahqiq berbagai permasalahan, dan
menjelaskan pendapat ulama yang rajah, dengan mengenyampingkan kepentingan
pribadi.
Disela-sela itu, beliau menyediakan waktu
khusus untuk mendengarkan murid-muridnya, barang kali ada penambahan materi,
koreksi atau sanggahan. Dalam memberikan penjelasan, beliau cenderung
menggunakan sistem dialog dan menggelitik murid-muridnya dengan sejumlah
pertanyaan. Beliau menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, setelah berdiskusi
dengan mereka dan mendengarkan pendapat mereka.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nama lengkap imam al-utsaimin adalah abu Abdullah Muhammad bin shalih
bin Muhammad bin sulaiman bin abdur Rahman al-‘utsaimin at-tamimi. Diantara
karya-karya imam al-utsaimin adalah: Talkhis al-hamawiyah, Tafsir ayat
al-ahkam, Musthalah hadist, Al ushul min ilmil ushul, dan masih banyak lagi
yang sudah disebutkan diatas.
Latar belakang penulis dalam menyusun kitab ini adalah untuk menghimpun
ringkasan hadis-hadis shahih yang mencakup sebagai aspek yang dapat dijadikan
sebagai jalan menuju kehidupan akhirat, yang mampu menghasilkan adab lahir
batin, yang meringkas anjuran dan peringatan serta sebagai macam adab para
penempuh jalan rohani misalnya hadis-hadis tentang zuhud, pelatihan jiwa,
pembersihan akhlak, penyucian dan pengobatan hati, menjaga anggota tubuh dan
menyembuhkan kebengkokan dan aspek lain yang menjadi tujuan bagi orang-orang
yang bijaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Scholars biographies: syaikh Muhammad ibn shalih ibn ‘uthaymeen
(fatwa-online.com).
Syarah tsalasatil ushul edisi Indonesia “penjelasan 3 landasan pokok
yang wajib diketahui setiap muslim” penerbit maktabah al ghuroba.
[1]Scholars biographies: syaikh
Muhammad ibn shalih ibn ‘uthaymeen (fatwa-online.com).
[2]Syarah tsalasatil ushul edisi
Indonesia “penjelasan 3 landasan pokok yang wajib diketahui setiap muslim” penerbit
maktabah al ghuroba.
Komentar
Posting Komentar